Dapur, Kelas Bahasa yang Asiiiiikkk

    


 Biasanya dalam sebuah rumah dapur terletak paling tersembunyi, paling belakang dan hanya digunakan saat memasak, atau kegiatan terbatas yang berhubungan dengan perut saja. Padahal, disini banyak kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, anak-anak bisa belajar bahasa, math, empati, dan skill lainya yang bisa mereka lakukan sambil praktek dengan bahan dan peralatan dapur, jadi berhubungan dengan Multiple Inteligence (kecerdasan majemuk) anak-anak. Kok bisa??? Kita bahas secara sederhana yaa...

    Pertama, Bahasa. Anak-anak secara bisa mudah menyebutkan nama sekaligus fungsi dari benda-benda yang ada didapur, dari mulai alat makan, alat masak, termasuk alat elektronik yang berhubungan dengan proses pembuatan makanan. Untuk ibu yang memiliki anak yang sedang belajar berbicara kita bisa mengajari dan mengajak mereka bermain didapur. Taaapiii nanti takut kotor, bahaya, takut ini, takut itu, duuh banyak takutnya bagaimana yaaa? yang harus Ibu ingat adalah bahwa anak-anak sedang tahap belajar apapun, banyak hal yang harus kita suport, motivasi, sekaligus fasilitasi. Nah, dapur ini pas sekali untuk Ibu mengajak anak belajar bahasa.
    


    Ibu bisa menjelaskan ke anak, lewat cerita tentang nilai yang ingin ditanamkan kepada anak. Misalnya, cerita tentang Syukur, bahwa kita masih diberi nikmat makan dan minum ketika diluar sana banyak orang yang kelaparan dan betapa sulitnya mendapat sesuap nasi atau seteguk air. Ibu juga bisa berkreasi suka-suka, membuat cerita dan membuat makanan untuk semua anggota keluarga , membuat menu istimewa, eh... tunggu dulu yaaa Istimewa itu tidak harus mahal, bisa dibuat dengan mudah dan sederhana serta dengan bumbu rahasia yaitu cinta ❤❤❤❤❤❤eeaaaa... jangan lupa libatkan anak-anak juga yaa, pasti mereka seneng sekali bisa dilibatkan dalam urusan dapur. 



    Intinya,dapur bisa menjadi kelas bahasa yang menyenangkan untuk kita dan anak-anak, berbagi cerita, mempelajari adab, nilai-nilai sosial, bagaimana anak-anak belajar memberi respon saat yang lain sedang bicara, dan berdikusi tentang menu apa, bahannya apa saja, bagaimana cara membuatnya, dan kegiatan seru lainnya.



yuuuuk, kita coba...









    




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Awal

Planet BEKASI Terlempar dari dunia bernama keluarga, aku mendarat di sebuah tempat yang luar biasa bernama Bekasi. Jangan tanya kenapa bisa terdampar di sana karena penjelasannya panjang dan melebar. Intinya adalah Takdir. Titik. Asing? Tentu saja... Tapi mari kita mulai berpetualang lagi. 17thn saat para remaja merayakan Pesta sweet seventeen, aku merayakan kelulusan dari Sekolah Menengah Atas. Bagaimana bisa 17 thn sdh lulus? karena pada zaman itu tak ada aturan baku tentang usia untuk masuk sekolah dasar. Saat frustasi tak bisa melanjutkan ke jenjang kuliah aku memutuskan untuk berpetualang dan sampailah di sana, tempat baru bernama Bekasi. Apa yang akan aku lakukan di tempat ini? Berjalan ke berbagai tempat untuk mencari kerja dengan modal ijazah SMA dan modal nekad karena tak tahu arah. Peluh, air mata,dan do'a tak henti adalah amunisi yang tak pernah tertinggal. 3 bulan kesana kemari membuat ku hapal baik rute angkutan umum. Paling tidak itu adalah pemanasan yang luar b
Baca selengkapnya

ASA --- Tentang Rumah

Gambar
             Membahas tentang Rumah ada rasa tersendiri, setiap orang pasti berkeinginan memiliki rumah yang nyaman tanpa huru-hara, kenyataannya? rumah tetap rumah sebuah benda yang harus diisi dengan jiwa-jiwa bahagia dan penuh rasa syukur dalam setiap aktifitas apapun.  Bukan soal fisik seperti apa? tapi pada hati yang selalu merasa bahagia.      Saya sendiri membagi rumah menjadi tiga ruang utama , yaitu dapur, kasur, sumur. Sebagai seorang ibu yang memiliki anak-anak yang usia mereka berdekatan, menjadikan rumah sebagai sumber dan magnet dari semua hal adalah yang menantang. Setiap anak-anak yang berbeda karakter dan hidup dalam satu rumah, tentu banyak hal yang terjadi setiap hari. Dan itu adalah sesuatu yang LUAR BIASA...     Harapan saya adalah Anak-anak harus mengetahui hal-hal dasar dan pengalaman pertama mereka dari rumah. Meskipun tidak selalu sempurna dan semua hal tentunya. Setidaknya rumah adalah tempat pondasi awal yang kelak membentuk sosok yang kokoh pada diri mereka
Baca selengkapnya
Mendengar dan Merasakan.. Ada sebuah kalimat yang menurut saya luar biasa,yaitu " ALLAAH memberi kita 2 telinga dan 1 mulut agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara" kurang lebih seperti itu bunyinya. Mendengar adalah hal yang membosankan bagi sebagian orang, dan betapa sulitnya mencari pendengar yang baik. Bahkan banyak sekali permasalahan yang timbul karena kurangnya pendengar. Bagaimana seorang anak yang bermasalah dalam hidupnya karena orang tuanya tak bisa menjadi pendengar yang baik. Bagaimana seorang istri melampiaskan kejenuhan, kekesalan, dan amarahnya kepada anak-anaknya karena suaminya tak bisa menjadi pendengar untuk keluh kesahnya. Atau sebaliknya sebagai suami yang diacuhkan oleh istrinya saat beban pekerjaannya menumpuk dan ingin mengeluarkan isi kepalanya. Bagaimana seseorang yang tak bisa menjadi pendengar untuk curahan hati sahabat atau temannya yang berakibat cepat renggangnya hubungan itu. Begitulah... Mendengar terlihat sepele, tapi hanya or
Baca selengkapnya